Senin, 29 Agustus 2011

Majelis Tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah tetapkan 1 syawal selasa, 30 Agustus.


T erkait Adanya pertanyaan di kalangan beberapa orang anggota masyarakat tentang lebaran besok Selasa di mana puasanya dengan demikian hanya 29 hari, apakah itu sah? Jawabannya adalah bahwa Nabi saw dalam beberapa hadisnya menyatakan bahwa umur bulan itu 29 hari atau terkadang 30 hari. Jadi orang yang berpuasa 29 hari dan berlebaran besok adalah sah karena sudah berpuasa selama satu bulan. Secara astronomis, pada hari ini, Senin 29 Agustus 2011, Bulan di langit telah berkonjungsi (ijtimak), yaitu telah mengitari bumi satu putaran penuh, pada pukul 10:05 tadi pagi. Dengan demikian bulan Ramadan telah berusia satu bulan. Dalam hadis-hadis Nabi saw, antara lain bersumber dari Abu Hurairah dan Aisyah, dinyatakan bahwa Nabi saw lebih banyak puasa Ramadan 29 hari daripada puasa 30 hari. Menurut penyelidikan Ibnu Hajar, dari 9 kali Ramadan yang dialami Nabi saw, hanya dua kali saja beliau puasa Ramadan 30 hari. Selebihnya, yakni tujuh kali, beliau puasa Ramadan 29 hari.

Mengenai dasar penetapan Idulfitri jatuh Selasa 30 Agustus 2011 adalah hisab hakiki wujudul hilal dengan kriteria (1) Bulan di langit untuk bulan Ramadan telah genap memutari Bumi satu putaran pada jam 10:05 Senin hari ini, (2) genapnya satu putaran itu tercapai sebelum Matahari hari ini terbenam, dan (3) saat Matahari hari ini nanti sore terbenam, Bulan positif di atas ufuk. Jadi dengan demikian, kriteria memasuki bulan baru telah terpenuhi. Kriteria ini tidak berdasarkan konsep penampakan. Kriteria ini adalah kriteria memasuki bulan baru tanpa dikaitkan dengan terlihatnya hilal, melainkan berdasarkan hisab terhadap posisi geometris benda langit tertentu. Kriteria ini menetapkan masuknya bulan baru dengan terpenuhinya parameter astronomis tertentu, yaitu tiga parameter yang disebutkan tadi.

Mengapa menggunakan hisab, alasannya adalah:

1. Hisab lebih memberikan kepastian dan bisa menghitung tanggal jauh hari ke depan,
2. Hisab mempunyai peluang dapat menyatukan penanggalan, yang tidak mungkin dilakukan dengan rukyat. Dalam Konferensi Pakar II yang diselenggarakan oleh ISESCO tahun 2008 telah ditegaskan bahwa mustahil menyatukan sistem penanggalan umat Islam kecuali dengan menggunakan hisab.

Di pihak lain, rukyat mempunyai beberapa problem:

1. Tidak dapat memastikan tanggal ke depan karena tanggal baru bisa diketahui melalui rukyat pada h-1 (sehari sebelum bulan baru),
2. Rukyat tidak dapat menyatukan tanggal termasuk menyatukan hari puasa Arafah, dan justeru sebaliknya rukyat mengharuskan tanggal di muka bumi ini berbeda karena garis kurve rukyat di atas muka bumi akan selalu membelah muka bumi antara yang dapat merukyat dan yang tidak dapat merukyat,
3. Faktor yang mempengaruhi rukyat terlalu banyak, yaitu (1) faktor geometris (posisi Bulan, Matahari dan Bumi), (2) faktor atmosferik, yaitu keadaan cuaca dan atmosfir, (3) faktor fisiologis, yaitu kemampuan mata manusia untuk menangkap pantulan sinar dari permukaan bulan, (4) faktor psikologis, yaitu keinginan kuat untuk dapat melihat hilal sering mendorong terjadinya halusinasi sehingga sering terjadi klaim bahwa hilal telah terlihat padahal menurut kriteria ilmiah, bahkan dengan teropong canggih, hilal masih mustahil terlihat.

Memang perlu dilakukan upaya untuk menyatukan sistem penanggalan umat Islam agar tidak lagi terjadi perbedaan-perbedaan yang memilukan ini. Untuk itu kita harus berani beralih dari rukyat (termasuk rukyat yang dihisab) kepada hisab. Di zaman Nabi saw rukyat memang tidak menimbulkan masalah karena umat Islam hanya menghuni Jazirah Arab saja dan belum ada orang Islam di luar jazirah Arab tersebut. Sehingga bila bulan terlihat atau tidak terlihat di jazirah Arab itu, tidak ada masalah dengan umat Islam di daerah lain lantaran di daerah itu belum ada umat Islam. Berbeda halnya dengan zaman sekarang, di mana umat Islam telah menghuni seluruh penjuru bumi yang bulat ini. Apabila di suatu tempat hilal terlihat, maka mungkin sekali tidak terlihat di daerah lain. Karena tampakan hilal di atas muka bumi terbatas dan tidak meliputi seluruh muka bumi. Rukyat akan menimbulkan problem bila terjadi pada bulan Zulhijah tahun tertentu. Di Mekah terlihat, di Indonesia tidak terlihat, sehingga timbul masalah puasa Arafah.

Jadi oleh karena itu penyatuan itu perlu, dan penyatuan itu harus bersifat lintas negara karena adanya problem puasa Arafah. Artinya siapapun yang mencoba mengusulkan suatu sistem kalender pemersatu, maka kalender itu harus mampu menyatukan jatuhnya hari Arafah antara Mekah dan kawasan lain dunia agar puasa Arafah dapat dijatuhkan pada hari yang sama. Ini adalah tantangan para astronom Indonesia. Kita menyayangkan belum banyak yang mencoba memberikan perhatian terhadap penyatuan secara lintas negara ini. Perdebatan yang terjadi baru hanya soal kriteria awal bulan, yang itu hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan masalah penyatuan kalender.

Sementara kita masih belum mampu menyatuakan penanggalan hijriah, maka bilamana terjadi perbedaan kita hendaknya mempunyai toleransi yang besar satu terhadap yang lain dan saling menghormati. Sembari kita terus berusaha mengupayakan penyatuan itu.

Pemerintah Menetapkan 1 syawal 1432 H jatuh pada rabu,31 Agustus 2011

Penetapan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah Hasil Sidang Isbat - penetapan 1 syawal 1432 H atau lebaran, yang menjadi kontroversi serta trending topik di situs jejaring sosial atau Facebook dan twitter serta banyak beredar sms-sms yang tidak jelas mengenai penetapan hari raya idul fitri 1432 Hijriyah sekarang sudah menuai hasil yang jelas,( so' sobat semua gak perlu bingung'''?)

Namun tidak perlu bingung apalagi khawatir karena tadi malem tepatnya tanggal 29 Agustus 2011 Sidang Isbat selesai yang menyatakan bahwa 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada Hari Rabu 31 Agustus 2011 Masehi.(itu c versi pemerintah.....kalau Versi Muhammadiyah tanggal 30 nya.....sobat tinggal pilih aja....hehe)

Dan berikut ini merupakan berita hasil penetapan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah berdasarkan hasil sidang Isbat yang dilakukan oleh para Ulama pada pukul 19.00 WIB yang saya ambil dari inilah.com:

INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah memutuskan 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011.

"Pemerintah menetapkan 1 Syawal pada hari Rabu, 31 Agustus 2011," kata Menteri Agama Suryadharma Ali usai sidang Isbat yang dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.

Keputusan ini diambil setelah sidang Isbat di Kementerian Agama, Senin (29/8/2011) yang dipimpin oleh Menteri Agama Suryadharma Ali. Sidang ini diikuti oleh sejumlah organisasi masyarakat di antaranya Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Persatuan Islam, Duta Besar negara sahabat, ahli perbintangan dan lainnya.

Sidang dimulai dengan mendengarkan laporan tinggi hilal dari beberapa negara, dan dari petugas Rukyat di seluruh Indonesia. yang dibacakan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Ahmad Jauhari. Dari laporan dari 30 lokasi, mulai dari Sumatra Barat hingga Indonesia Timur menyebutkan belum melihat hilal atau bulan tanda awal bulan baru.

Keputusan juga diambil setelah mendengarkan pendapat dari pihak terkait seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdatul Ulama, Persatuan Islam, dan organisasi masyarakat, ahli perbintangan untuk menggenapkan puasa selama 30 hari.


Demikian berita hari ini mengenai Penetapan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah Hasil Sidang Isbat, dengan hasil bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada Hari Rabu 31 Agustus 2011 menurut kalender Masehi.

Minggu, 28 Agustus 2011

SMK Muhammadiyah Bumiayu gelar kegiatan FORTASI bagi calon siswa

Assalamualaikum, warohmatullohi wabarokatuh
Hai temen-temen bagaimana kabarnya ? Selamat ya buat kalian yang sudah lulus sekolah sehingga bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Bagi yang lulus SD/MI bisa masuk ke SMP/MTs sedangkan yang lulus SMP/MTs bisa Nglanjutin sekolah ke SMA, SMK, ataupun MA. Nah karena sekarang kita dalam suasana baru ni, pasti banyak hal yang baru juga, iya kan dimana kita dapat sekolah baru, teman baru, kelas baru, pakaian baru kalo yang baru, dst

Oh iya kakak disini akan menjelaskan apa sih FORTASI itu ? ada yang tau nggak ? Kalo kalian menjawab Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa betul banget tu ! kalo betul kakak kasih nilai 100 deh. Di Fortasi ini kalian akan bertemu dengan teman-teman baru yang berasal dari berbagai tempat, maka kita perlu berkenalan karena kata pepatah tak kenal maka ta’ruf dong. Masih belum mudeng bin dong juga ya apa itu ta’aruf ? Ta’aruf itu sama aja dengan berkenalan. Ya biar dikatakan gaul aja, tau dikit-dikit tentang bahasa arab. Iya kan fren?ok deh…..

kenapa ada FORTASI?Ok secara singkatnya dalam suatu organisasi itu ada istilah perkaderan yang dimana merupakan salah satu kegiatan yang amat penting yang harus dilaksanakan oleh sebuah organisasi guna menjaga eksistensinya. Begitu juga Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) perlu mengadakan perkaderan guna menjaga kelangsungan hidupnya

Nah kalo IPM itu apa sih? Akukan baru masuk sekolah Muhammadiyah jadi gak tau. Sekilas pandang aja ya ! IPM itu merupakan suatu organisasi yang terdiri atas pelajar-pelajar Muhammadiyah yang di gunakan sebagai wadah kegiatan dan sarana dakwah khususnya dakwah di lingkungan sekolah. Selain itu IPM juga merupakan wadah untuk menyampaikan apresiasi dan potensi yang dimiliki serta temen-temen bisa berekspresi bebas asalkan hal yang positif ya!

Nah sekarang dah tau sedikit kan gambaran FORTASI dan IPM itu, mau tau lebih banyak lagi nggak ? Kalo mau yuk kita kaji lebih dalam mengenai FORTASI tentang pengertian, terus tujuanya secara jelas maka baca tulisan di bawah ini karena sesuatu yang nggak jelas itu remang-remang. Dan kalo yang remang-remang begitu nanti bisa ditangkap SATPOL PP.hehe….

Pengertian FORTASI

FORTASI itu sebenarnya akronim (kepanjangan) dari “Forum Ta’ruf dan Orientasi Siswa” yaitu suatu kegiatan yang terprogram secara sistematis dan terpadu untuk menumbuhkan dan mengembangkan semangat keberagaman dan kepekaan sosial serta merangsang kesadaran berkarya untuk mengembangkan minat dan potensi yang ada pada siswa ketika memasuki sekolah Muhammadiyah dan terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan segala kegiatan yang berlangsung di sekolah.

Tujuan FORTASI

Setiap kegiatan itu pasti punya tujuan. Kenapa kegiatan itu mau dilaksanakan, sama juga FORTASI pun juga punya tujuan. Tujuan fortasi dibagi menjadi dua yaitu :

Tujuan umum

Terciptanya pelajar muslim yang mempunyai minat dan kemampuan untuk mengembangkan potensi diri serta kesadaran untuk selalu kreatif dan peka terhadap lingkungan sosial yang dilandasi oleh semangat keagamaan untuk membantu mengorientasikan proses pendidikan siswa di sekolah Muhammadiyah.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti FORTASI ini temen-temen diharapkan bisa menjadi pelajar muslim yang :

· Punya minat dan mau menjalankan agama islam dengan baik dan benar;

· Punya semangat untuk mengembangkan diri baik secara intelektual, skill, maupun sosial.

· Kenal dan dekat dengan Muhammadiyah serta ortomnya (organisasi otonom Muhammadiyah seperti : Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiah, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Hisbul Wathan)

· Mampu membuat suasana yang akrab dan damai yang dilandasi semangat ukhuwah islamiyah dengan semua peserta.

Selain itu FORTASI juga di gunakan sebagai sarana pengkaderan bagi IPM yang benar-benar berjiwa IPM. Perkaderan ini lebih bersifat prakondisi, yakni berusaha mengantarkan temen-temen dan mempersiapkan temen-temen kepada proses selajutnya. So… setelah kegiatan ini minimal kalian paham dan tahu serta akan tertarik untuk terlibat didalam Ikatan Pelajar Muhamadiyah (IPM).

Dan beberapa hal yang penting dalam FORTASI adalah FORTASI bukan pekaderan formalitas belaka yang dilaksanakan untuk memenuhi konsekuen sebagai pelajar Muhammadiyah, tapi juga untuk menumbuhkan kecintaan pada organisasi. IPM juga merupakan wadah yang bersifat ideologis, ritual yang luas dan fleksibel serta memungkinkan untuk mewadahi minat temen-temen pelajar yang beraneka ragam yang tumbuh bukan karena keterpaksaan namun timbul dengan sendirinya tanpa ada paksaan.

Nah…. Diharapkan setelah Fortasi ini temen-temen punya nilai tambah tersendiri terutama bagi yang akan menjadi anggota IPM nantinya. Suatu kegiatan itu tidak akan tercapai tujuanya tanpa ada kerjasama dan pengertian dari semua komponen. Sukron yah temen-temen……………..


AL-qur'an On-line

Album Sahabat

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites